Jumat, 24 Oktober 2014

Nobody Knows!

Kisah yang menyedihkan kadang datengnya dari orang lain ternyata. Jadi, gw nggak perlu susah-susah buat nyalahin diri gw sendiri atas segala kesalahan orang lain.
Bukan karena gw gak mau bertanggung jawab, tapi untuk apa gw bertanggung jawab bukan atas apa yang gw kerjain/lakuin. Gw sama orang-orang itu toh sama-sama manusia, sama-sama punya perasaan juga. Emang ya dasarnya kalo ada orang yang gak suka sama diri kita jadi nyusahin gini. Nggak ngerti apa yang mesti dilakuin. Semua yang gw lakuin jadinya serba salah... Hahaha coba mereka ada diposisi gw, hmmm gak akan! Sekalipun kalo mereka ada diposisi gw sekarang ini mereka nggak akan pernah kuat.
Kalo nyari temen mending yang bener-bener aja deh jangan yang suka nyari sensasi sama bikin masalah jadinya gini, kalo ada apa-apa tuh orang mah gak bakalan disalahin apa-apa tapi gw yang hanya sebatas jadi temennya malahan yang kena. Ditegur, diomongin dibelakang, dicuekin ahhh dia mah gak bakalan pernah disebelin malahan gw yang hanya diem gak tau menahu apa yang dia lakuin malahan jadi tersandung juga sama masalahnya.
Yaps,
Menjadi orang kuat itu, itu harus mempunyai otot dan ahli dalam segala bela diri. Tapi, menjadi kuat itu adalah orang yang mampu bertahan disaat situasi yang menekannya dan ingin menjatuhkannya. Ia mampu membela dirinya bahwa ia tidak bersalah dan tetap terus melakukan hal yang benar sesuai apa yang telah ditetapkan.
Menjadi orang pintar atau cerdas itu tidak harus ahli dalam segala bidang pelajaran matematika, ipa, ips. Tapi menjadi orang yang pintar itu cukup bisa membedakan yang mana yang seharusnya dia lakukan atau yang mana yang seharusnnya dia tidak lakukan.
Menjadi orang yang cantik atau tampan itu tidak harus memiliki fisik yang indah. Cukup dengan menjaga sifat dan perilaku dengan baik dan tidak menyakiti diri sendiri karena ulah sendiri.
Menjadi orang yang baik itu tidak harus selalu berbagi. Cukup menjadi orang yang tidak mengganggu orang lain dalam hal dan urusan apapun. 

bla-bla

Ya begitulah!

Gw udah mencoba jujur ke orang itu bahwa gw bener-bener gak suka sama sifatnya yang terlalu mencari perhatian untuk hal-hal yang gak penting. Menurut, gw ini adalah hak gw sebagai seorang temennya yang saat ini berada disampingnya. Gw gak suka. Kalau emang dia gak terima gw bilangan ya, gw udah siap mendapatkan konsekuensinya didepan nanti. Gw lakuin ini juga bukan punya niat jahat, gw cuma memberikan pendapat yang ujungnya pasti dia bakalan butuhin kedepannya sebelum orang lain pada sadar bahwa ia punya sifat yang terlalu overacting. Mungkin saaat ini orang yang lain pada belum menyadari siapa dia yang sebenernya, gw bener-bener ngerasa risih dan nggak nyaman saat sama dia. Apalagi sifatnya yang mencari perhatian itu ke para cowok. Okelah, itu hak dia tapi jujur gw gak suka terlibat dan mendengarkan keluh kesah yang gw gak pernah ingin tahu sebenernya. Secara perlahan gw mencoba memberanikan diri gw buat bilang, 'Gw sih jujur aja ngerasa risih, apalagi kalo lagi pelajaran lo ngobrol disamping gw dengan para lelaki itu, itu membuat gw hilang konsentrasi. yang gw pengen ya saat belajar coba fokus dan lo bakalan bisa!' terlebih... Gw tau kalau emang dia bannyak yang suka, ah apalah. Tapi, kenapa juga mesti ngelibatin gw.. gw buka iri sama dia sumpah nggak dan nggak akan pernah!
Gw bukan tipe yang seperti itu, gw hanya ngiri kepada orang yang dengan mudahnya mengerti suatu pelajaran yang gw nggak bisa. Kalau masalah kaya dia doang gitu beneran bikin gw risih karena gw kuliah engen belajar. Toh bayaran di Universitas swasta itu nggak murah loh, Gw nggak mau nyia-nyian apa yang udah diusahakan orang tua gw buat gw jadi sia-sia cuma gara-gara ada orang yang mengusik konsentrasi gw saat gw belajar...

Hahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, plissss ini cuma unek-unek jangan terlalu diambil hati hahaah

Kamis, 23 Oktober 2014

I KNOW, I CANT..

Terima kasih karena dia telah menyadarkan bahwa aku benar-benar tak pantas untuk bersamanya. Aku bukan siapa-siapa untuknya, baginya aku adalah orang biasa yang tidak megenalnya. Dia tidak menganggap kehadiranku dan ia beralih pandang dengan seseorang disana. Aku tidak mengerti apa yang akan aku lakukan. Aku menjadi salah tingkah karenanya. Dia tersenyum, ya, jelas bukan kearahku tapi kepada teman disebelahku. Aku mencoba tak menghiraukan apa yang sebenarnya terjadi aku memandangnya rendah tanpa tersenyum karena aku tau itu akan menjadi suatu hal yang memalukan. Aku siapa dan dia siapa? Entahlah, kami tidak saling mengenal dengan baik dan tidak mungkin juga kita akan saling mengenal. Sebenarnya, kita selalu dibawah atap yang sama saat pelajaran-pelajaran berlangsung. Tapi, nyatanya aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Temanku? Apa perlu aku meminta bantuannya? Ah itu tidak mungkin, jika aku memberitahunya bisa gawat. Ia akan mulai mencari perhatian kepada lelaki itu. Aku tidak mau hal itu terjadi karena itu akan sangat menyebalkan. Hmm, apa nanti aku akan bersamanya atau tidak aku tidak akan terlalu berharap terlalu jauh. Aku hanya berterima kasih karena dia melewati sedikit hatiku sehingga aku senang melihat dirinya. Tidak masalah jika ia akan berakhhir dengan temanku, yang jelas aku tidak akan terlalu sakit hati karena ia tidak mengetahui bagaimana perasaanku yang sebenarnya. Yang ia tau aku tidak menyukai orang itu. Aku akan berterima kasih kepada Tuhan yang telah mengizinkin perasaanku lewat dimatanya. Walaupun ia tidak sadar bagaimana perasaanku padanya. Aku mengerti walaupun ia tahu un ia akan menolak perasaanku. Aku tau apa yang sedang aku lakukan adalah salah besar. Menyukai seorang yang sama sekali tidak ingin mengenalku dengan baik. Tapi, aku tidak bisa dengan cepat melepaskan perasaanku darinya.....

Jangan membuat situasi jadi nggak enak!

Suasana yang nyaman pastinya akan membuat orang merasa betah untuk berada disitu dengan waktu yang cukup lama. Tapi, bagaimana jika ternyata suasana itu tidak stabil dan sangat menyebalkan. Seandainya boleh memilih, sebaiknya waktu itu tidak pernah terjadi. Yaps, seperti akhir-akhir ini tentunya. Gw semakin merasa jenuh dan ingin dengan cepat meninggalkan tempat dimana gw bertemu dengan orang-orang yang sama-sama menuntut ilmu dengan gw. Kenapa mereka tidak menganggap kehadiran gw? Ah, terlalu menyebalkan memang ini semua....
Apakah ada seorang yang benar-benar ingin mendengarkan gw dan menjadi teman yang setia untuk gw. Bukan teman yang memanfaatkan dan hanya datang ketika butuh doang (Sama aja sih kaya manfaatin tapi, ini lebih nyakitin lagi..) Gw gak berharap punya teman yang punya segalanya, yang memiliki ketenaran yang sangat luar biasa, terlalu disanjung, manja, memperlakukan semua orang seakan menyukainya, sombong ah gw gak butuh teman yang kaya begitu. Gw hanya ingin punya satu teman yang benar-benar ADA. Tidak perlu selalu ada, tapi setidaknya memang ada disaat gw senang ataupun nggak senang. Gw butuh teman yang menyenangkan yang mencoba menanyakan 'Apa yang salah dengan hari ini?' bukan teman yang selalu berkata 'Untuk gw hari ini sangat menyebalkan.'. Gw membutuhkan teman yang memperlakukan gw selayaknya teman yang terhormat dan terjaga kesan baiknya bukan sebagai teman yang murahan dan tidak memiliki sikap yang seharusnya dimiliki.
Yaps, apa sebagai seorang anak perempuan memang sikap yang seharusnya dimiliki adalah sikap manja? Tapi, apa itu benar. Ucapan yang keluar didukung dengan nada suara yang menurut gw itu sangat menjijikan loh. Gak seharusnya lo kaya gitu buat dapet perhatian doang terlebih kalau itu ke teman cowok lo.
Gw gak mau jadi bahan perhatian. Gw bukan tipe yang sedemikian yang berbeda mungkin dengan orang yang menjadi teman gw sekarang ini lebih mementingkan popularitas dibanding dengan kemauan belajarnya. Dan gw pasti terpengaruh dengan secara tidak langsung. Menjadi orang yang malas belajar, haha itu sangat menyebalkan. Hmm, gw kuliah bayaran pake uang loh yang diganti dengan keringat bokap gw. Gw belum bisa gantian itu semua yang ada malahan gw ngeluh mulu. Ah menjadi malas belajar adalah hal yang gw benci dan ingin banget gw hapus dari diri gw. Tapi, kenapa pengaruh itu lebih kuat daripada apapun...

Rabu, 22 Oktober 2014

I am sorry, I love you BOY by. NONAME

Permisi ini cuma cerita amatir yang dibuat oleh seorang mahasiswi tingkat 2 jurusan manajemen. Jadi kalau ada ketidak nyambungan atau keanehan dalam cerita ini maaafkaaan yoooo... yaps, kebetulan ini cerita pertama yang gw post loh jadi maaf sekali lagi kalo agak aneeeeh dan gak seru... hahaha





Sebagai seorang wanita rasanya pantas untuk menyukai seorang pria. Terlebih pria itu tampan dan memiliki hati yang baik. Dirinya membuat orang lain merasanya nyaman dengan kehadirannya yang secara tiba-tiba datang. Entah ia datang darimana?!
Sebagai seorang wanita rasanya sangat meyenangkan ketika ada seorang pria yang memberikan senyuman hangat dari bibirnya yang terlihat mungil. Memberikan pandangan yang hangat dengan rasa yang amat mendebarkan. Ia sangat mnyenangkan dan terlalu berbaik hati dengan lingkungan sekitarnya sehingga membuat para gadis jelas akan mencintainya dari pandangan pertama ketika melihatnya.
Pria yang mempunyai senyuman, pandangan hangat dan tampan terlebih lagi hati yang baik kadang tersembunyi dari sifatnya ketika melihat suatu hal yang tidak menyenangkan untuk dirinya. Kekerasan, tindakkan yang tidak mengenakan, pertengkaran jelas sangat menyakitkan untuknya sifatnya yang dingin langsung terlihat jelas. Itu benar-benar sangat menjijikan baginya. Apakah tidak ada kedamaian? Kenapa 'DAMAI' hanya dapat diucapkan saja? Ia mendorong dirinya agar tidak terlibat dari ganasnya perselisihan.
Tapi, suatu saat tepat dihadapan pria itu terjadi suatu yang snagat tidak mengenakkan. bagaimana tidak? Seorang perempuan sedang menahan rasa sakit dihatinya ketika melihat seorang pria muda bersama dengan seorang gadis berparas cantik dan sangat tidak membosankan untuk dipandang. Ia menghampiri perempuan itu lalu bertanya tentang apa yang terjadi? Apakah ada yang menyakitkan? gadis itu hanya melambaikan tangannya seraya berkata 'Tidak. Semua baik-baik saja.' gadis itu mengambil sebuah sapu tangan bercorak rumah serta berwarna putih bersih dan segera mengusap air matanya. Ia melihat kearah pria tampan itu, ia tersenyum dan berdecap kagum. 'Benar-benar menyenangkan! Lelaki itu berselingkuh dengan sahabat baik saya di SMA dulu. Tapi, itu benar-benar tidak masalah karena saya bertemu dengan seorang pria tampan yang membuat saya cukup senang. Terima kasih telah datang kepada saya..' ucap gadis itu dan dengan segera berlalu meninggalkan pria itu.
Ah, sungguh membuat iri gadis yang lain.

Pria tampan tersebut pulang kerumah setelah perjalan yang cukup panjang dengan perasaan yang tidak menentu. Ia membuka laptopnya dan melihat ada email masuk. Ia membukanya...

Dari : Hendryan
cc:

subject :
Terima kasih


Kenapa gw berterima kasih ke lo, lo pasti bingung?! Gw gak punya alasan apapun untuk berterima kasih ke lo. Tapi, gw berterima kasih ke lo itu karena kewajiban. Lo mempunyai sifat yang baik hati dan gw selalu menyadari itu ketika melihat lo yang tidak bisa melihat orang lain bertindak seenaknya aja. Pasti dengan cepat lo akan beraksi dengan sangat percaya diri dan kalau lo emang gak bisa beraksi yapss, wajah lo menggambarkan sesuatu yang sangat memuakan. haha
Gw boleh bertanya kenapa kemarin lo dateng ke mall itu? Ah pasti karena lo ingin bertemu dengan seorang teman. Apakah benar? Apa lo ketemu sama teman lo itu? Gw gak yakin kalo lo ketemu sama dia. Kalau boleh tau teman seperti apa dia? Apa dia benar-benar teman yang lo kenal sehingga lo datang untuk menemuinya. Ah, bukanya teman yang ingin lo temui itu adalah teman yang lo kenal lewat sosial media? Apa namanya Hendry? its me...

Gw gak salah mempercayai lo buat dateng ke mall itu. Tapi, gw ternyata salah memilih lo karena lo gak bakalan mau masuk kedalam urusan orang terlalu dalam. Yaps, Tadi lo ngeliatkan cowo yang selingkuh didepan mata lo?! Pasti lo liat itu karena gw ngeliat lo bersama pacar gw yang sangat gw sayangi ahhh bukan tapi gw cintai ahhh bukan gw benci. Sebab, gw gak akan pernah bisa ngeliat kesedihannya yang luar biasa ketika melihat gw nanti. Tentang perselingkuhan itu, yaps itu adalah ide gw dengan susah payah gw ngasih kepercayaan buat Rein sahabat cewek gw buat agar cewe gw itu benci sama gw. Gw minta maaf ternyata harus melibatkan lo, gw selalu berharap kalau nanti lo bakalan mencoba menenangkan Giny dan akhirnya dia bisa merasa nyaman sama lo karena itu lah yang gw liat dari orang-orang yang berada disekeliling lo. Tapi, emang pada dasarnya lo bukan orang yang terlalu mau ikkut campur sama urusan orang lain.

Alasan gw memberi ide yang menjijikan itu sebenernya adalah soal kehidupan yang harus gw jalanin nanti didepan dan ternyata gw harus ninggalin dia. Gw gak tau giman lagi dan apalagi yang mesti gw lakuin agar Giny gak merasa kesedihan yang mendalam. Itu sangat membuat gw benar-benar gila... Ia adalah cewek pertama dan terakhir yang gw pilih sebagai pasangan gw. Diakhir kisah kehidupan gw, gw gak mau nyakitin dia.. cuma dia.....

REPLY

Maaf, Hendry. Gw benar-benar gak tau kalo itu lo. dan gw gak mempermasalahkan apapun yang lo lakuin karena itu adalah hak yang lo punya terlebih lagi kalian belum resmi menjadi pasangan diatas KUA. Tapi, Hendry apa lo gak merasa cukup egois untuk melakukan semua ini? Bukan hanya menyakitkan Giny tapi juga Rein. Rein adalah sahabat yang dipercaya oleh Giny sejak mereka SMA kemarin. tampaknya Rein akan mengalami masa sulit disaat kepergian lo nanti.
Gw memang bukan tipe orang yang terlalu mengikut masuk kedalam urusan orang apalagi itu personal soal perasaan. Gw nggak merasa dilibatkan oleh lo, dan lo gak perlu minta maaf ke gw atas masalah itu. Seharusnya pada awal kalimat lo minta maaf karena lo gak bisa nemuin gw. Dan juga lo gak perlu berterima ksih ke gw karena gw datang saat perjanjian pertemuan kita itu gw datang, gw gak merasa disusahkan karena gw juga ingin berjalan-jalan sebentar didalam Mall itu. jangan terlalu melebih-lebihan tentang diri gw...........
Dari perkataan yang lo kirimkan ke gw, gw merasa lo agak sedikit kesal karena ternyata gw tidak banyak membantu lo untuk keluar dari masalah lo.
Kehidupan lo yang pendek? Ehmm, menurut gw kehidupan orang itu tidak bisa ditentukan oleh manusia walaupun itu dokter sekalipun. Mereka hanya memprediksi bukan berarti itu masih tidak dapat berubah karena bisa saja mereka salah prediksi.

Rasa sayang lo benar-benar gw kagumi dan gw merasa sebaiknya lo bicarakan baik-baik dengan Giny. Sebelum lo lebih meyakiti dia ketika lo gak bisa sama sekali menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara lo dan Rein.

terima kasih sudah mengirim email ke Gr. Adryl

Jumat, 17 Oktober 2014

APA HARUS?

Apa yang namanya pertemanan harus dilihat dari beberapa sisinya saja? Kenapa? Apakah didalam pergaulan harus ada yang namanya diskriminasi hitam? Hahaha menurut saya itu adalah hal yang tidak masuk akal dan benar-benar perlu diperhitungkan kembali. Entah apapun itu alasannya saya tidak peduli. Bodoh-pintar, kaya-miskin, hitam-putih, cantik-jelek, gaul-katro bla-bla-bla apa mesti ada tembok pemisah diantara mereka? Siapapun yang melakukan pembedaan dan membuat orang merasa minder atau takut atau menyebabkan hal lainnya yang buruk benar-benar mereka bukan manusia tapi mereka hewan yang berkelompok-kelompok sesame jenisnya saja. Padahal sudah sangat jelas bahwa manusia adalah manusia tidak ada jenisnya yang ada hanyalah perbedaan yang sebenarnya tidak menguatkan alasan untuk membuat orang merasa terdiskriminasi. Jujur saja saya merasa sangat kesal ketika harus melihat banyaknya kasus-kasus sedemikian. Kenapa saya kesal? Itu adalah sikap yang sangat manusiawi bagi saya ketika melihat saya akan merasa pula karena saya manusia yang memiliki perasaan yang kuat terhadap sesamanya.

Saya belum pernah sama sekali melihat tidak ada diskriminasi dimana-mana. Sikap pelayan disalah satu took yang seharusnya dan sewajibnya adalah sama bersikap ramah tamah namun akan langsung berubah total ketika ia melihat tamu yang ia nilai dengan sendirinya adalah orang biasa. Bagi saya mereka seharusnya sadar dan mengerti tentang pekerjaan mereka dan tentang siapa mereka. Kenapa harus membedakan? Apa masih ada seseorang yang berfikiran sama dengan saya, saya benar-benar sangat meminta masukan dan ingin berdiskusi sedikit dengannya. Memang tanpa kata yang panjang lebar saya dapat mengerti bahwa diskriminasi itu sulit dihapuskan dan tidak mungkin hilang. Karena itu adalah suatu sikap yang ada dalam manusia itu sendiri. Lalu bagaimana menyikapi orang yang semikian itu? Apakah harus menjauhinya dan mengabaikannya?! Yaps, terkadang malahan orang yang ingin mengabaikannya yang malah akan diabaikan itulah manusia tidak sadar tentang bagaimana sikap yang seharunya ia miliki. Setidaknya adalah tentang perasaan orang lain. Istilah yang sangat sering didengar mungkin adalah “Jika perasaan kamu ingin dimengerti orang lain maka cobalah untuk mengerti tentang perasaan orang lain juga.” Jangan pernah mau menang sendiri atau enak sendirinya aja.

Biasanya sih gini..

Susah juga buat bikin orang yang kita suka juga sama suka sama kita. Orang yang disuka malahan suka sama orang lain yang kadang bikin tambah miris lagi sih nggak taunya orang lain itu temen kita sendiri. Padahal, tuh orang udah tau kalo kita suka duluan sama tuh orang masihh aja diembat. Dunia emang udah keras br0~ sis~... temen gak temen yang namanya cinta mah tetep aja lebih kuat, katanya sih gitu. Gw pernah tuh giniin temen gw.. "Ya, lo seterah dah mau suka ama DIA. Namanya juga perasaan kan gak ada yang bisa ngatur. bener gak tuh?!" eh besoknya bro dia jadian. Kehidupan ye bro emang kadang pait banngeet. Gw sempet mikir bro, dimana perasaan tuh orang. Gw tau emang perasaan orang mah gak ada yang boleh ngatur atau ngelarang. tapi, ngomong-ngomong dulu dong kalo udah sampe mau finish gitu. Saking keselnya tuh ya bro gw sempet apus dan delete semua tentang dia sama DIA itu. Tapi, ya kalo ketemua mah so baik aja gitu gw sih.. niatnya sih menjaga tali silaturahmi tapi niat yang lebih sebenernya lagi mah karena emang gak punya temen gitu haha
Sekarang nih tuh ya, gw jadi nggak mau banyak omong bro kalo soal perasaan ke temen mah. Yaps, kan jaga-jaga aja siapa tau aja sama gebetannya kalo taunya sampe temen gw lagi yang dapet dan dia sebenernya udah tau kalau gw suka kan malahan jadi nyakitin banget lagi. Sakitan kalo kaya gitu soalnya udah sakit karena gebetan jadi pacar temen dan juga jatuhnya kan gw jadi dikhianatin. mending ya simpen-simpen aja sendiri dapet gak dapet ya bodo amat dah.. nanti juga kalo jodoh mah gak lari jauh-jauh...
etsss, tapi ada satu hal yang masih mengganjal dalam hati gw nih bro.. kenapa ya orang yang gw suka malahan suka sama temen gw mulu? ah mau temen baru-temen deket pasti dah orang yang gw suka begitu semua?! kesannya gw tuh penarik minat tapi buat orang lain gitu hahaha apa sih maksud gw? gw juga gak ngerti bro...